Selasa, 05 Februari 2013

ANAKON




ANALISIS KONTEKS

SEKOLAH

: SMP NEGERI 1 NGNATRU



ALAMAT

: JL. RAYA NGANTRU NO. 142



MAPEL

: BAHASA INDONESIA




1. SI danSKL





KOMPONEN
DESKRIPSI
KONDISI RIIL
KONDISI  IDEAL
TINDAK LANJUT


KERANGKA DASAR

Prinsip dan Tujuan Kurikulum yaitu penguasaan 4 aspek berbahasa:
1.      Mendenggarkan
2.      Berbicara
3.      Membaca.
4.      Menulis.

Dalam pengembangan KTSP telah memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum terutama prinsip berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, menyeluruh berkesinambungan dan seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.

KTSP dikembangkan oleh sekolah dan komite Sekolah berpedomanpada SI dan SKL serta panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP

Dilakukan revisi beberapa bagian dokumen KTSP sehingga memenuhi setiap prinsip pengembangan kurikulum khususnya prinsip berpusat pada kemampuan berBahasa dengan baik dan benar, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni menyeluruh, berkesinambungan dan seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.



STRUKTUR KURIKULUM


Struktur kurikulum SMP
Meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia.





Ilmu Pengetahuan dan Seni Budaya

Memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan seni budaya serta membudayakan berpikir  secara kritis, kreatif dan mandiri dengan berpedoman penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.





Mata Pelajaran/ BAHAASA INDONESIA

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik kedalaman materi dan sistem penilaian dituangkan dalam silabus (Dokumen II)

Kedalaman Kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur. Komponen mata pelajaran dikelompokkan sebagai berikut:
 1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
 2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
 3)Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan Teknologi,
 4) Kelompok mata pelajaran estetika,
 5) kelompok mata pelajaran Jasmasni Olah raga dan kesehatan

Perlu pengembangan silabus dan RPP serta penyempurnaan secara terus menerus.


BEBAN BELAJAR

Beban belajar untuk kegiatan tatap muka perminggu

Jumlah jam pelajaran BAHASA INDONESIA tatap muka perminggu untuk semua tingkat/ semua kelas = 4 JP

beban belajar untuk tatap muka 6 jam perminggu

Berdasarkan SK/ KD diperlukan penambahan 2 jam mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga  menjadi 6 jp perminggu .






1. Untuk pemenuhan kompetensi lebih tinggi pada SI dan SKL yang termuat dalam Permen 22/2006 dan 23/ 2006






2. Meningkatkan ketrampilan berbahasa  kehidupan sehari-hari






3. Meningkatkan prestasi akademik, sehingga dapat bersaing dalam kancah kompetisi Bahasa Indonesia.






4.Untuk Meningkatkan perolehan nilai Ujian Nasionnal


KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif yang selanjutnya disebut kalender pendidikan. Minggu efektif sekolah. Semester 1 = 16 pekan, semester 2 = 20 pekan (total 36 pekan)

Untuk memenuhi ketentuan Permen pend. Nas No, 22/ 2006tantang SI, bahwa kalender waktu belajar efektof adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses pembelajaran sesuai tunutan kurikulum

Kalenderpendidikan dan jumlah jam belajar efektif telah mengikuti ketentuan yang berlaku.


SKL MATA PELAJARAN


Fasilitas sekolah (laboratorium) kurang memadai untuk melakukan  sebagian pembelajaran.

Melakukan pembelajaran menyimak, berbicara, membaca, menulis.

Workshop Guru untuk pemetaan keperluan kegiatan laboratorium dan merancang  kegiatan laboratorium


1. Membaca:
Membaca dan memahami berbagai teks non sastra ( biografi, artikel,berita, iklan, table/ diagram, bagan, grafik, peta, denah), berbagai karya sattra ( puisi, antologi puisi, cerpen, buku kumpulan cerpen, cerita anak, buku cerita anak, novel remaja, novel angkatan 20 – 30 an, dan drama).


Membaca: teknik membaca (misalkan; membaca puisi, teks drama) kurang dapat diterapkan karena jumlah siswa dengan jumlah jam tidak sesuai. Biasanya guru hanya menugasi beberapa siswa secara acak untuk dijadikan sampel guna  mengetahui kemampuan siswa.

Semua siswa seharusnya mendapat giliran untuk praktek membaca dengan teknik yang baik dan benar (ketepatan,intonasi, artikulasi, ekspresi)  karena setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda.

Semua siswa mendapat giliran praktek membaca dengan teknik yang benar .







Berbicara:
Menceritakan tokoh idola dengan menge mukakan identitas to koh, keunggulan, dan alasan mengidolakan nya dengan pilihan kata yang sesuai


Berbicara: siswa  kurang dapat menyampaikan gagasan secara tepat  karena kurangnya kesempatan  praktek berbicara  (misal; berpidato, menceritakan tokoh idola) sebab jumlah siswa dengan jumlah jam tidak sesuai. Biasanya guru hanya menugasi beberapa siswa secara acak untuk dijadikan sampel guna  mengetahui kemampuan siswa.

Semua siswa hendaknya mendapat giliran untuk praktek berbicara sehingga mampu berbicara dengan baik dan benar sesuai gagasan.

Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk berlatih berbicara dan menanggapi pembicaraan orang lain.


Menulis:
Menulis dan menyunting  teks non sastra dengan menggunakan kosa kata yang bervariasi dan efektif dalam bentuk buku harian
,surat pribadi, surat dinas,narasi dan pesan singkat, laporan, pengumuman,pentunjuk, rangkuman, teks berita,  slogan/ poster, iklan resensi dan karangan, surat pembaca, teks pidato, dankarya ilmiah, menulis teks sastra dalam bentuk pusi, pantun,  dogeng, cerpen, dan drama.


Menulis: Siswa kurang mampu menerapkan penulisan baku dalam bentuk penyusunan kata, frasa, klausa kalimat, paragraf dalam bentuk karangan sastra  non sastra.

Siswa harus mampu menulis kata, frasa,klausa, kalimat, paragraf dan berbagai bentuk karangan secara baik dan benar sesuai kaidah bahasa Indonesia (EYD).

Menambah tugas menulis kata, frasa, klausa, paragraf serta paragraf dengan berbagai bentuk.


Menyimak:
Menyimpulkan pikir an, pendapat, dan gagasan narasumber yang disampaikan dlm wawancara.




Menyimak: Siswa kurang mampu memahami isi wacana yang disimak atau yang didengarkan sehingga tidak mampu menjawab semua pertanyaan hasil mendengarkan.








Siswa harus mampu memahami isi wacana yang disimak dan memnjawab pertanyaan hasil simakan.

Menambah latihan  menyimak informasi dari berbagai media simak.

ASPEK

KEKUATAN
KELEMAHAN
TINDAK LANJUT

PESERTA DIDIK

Peserta didik  dapat mencapai KKM dalam waktu tertentu yang dibatasi.
Peserta didik  berasal dari lingkungan yang heterogen.
Mengadakan remidi bagi yang belum mencapai KKM maksimal 3 kali.

PENDIDIK DAN TENAGA  KEPENDIDIKAN

Tenaga pendidik: pendidik berlatar belakang S1 dan sesuai dengan matapelajaran yang diampu dan bersertifikat profesi guru serta sebagian belum  mampu menggunakan internet .Tenaga TU memadai termasuk untuk perpustakaan.


Pendidik berlatar belakang S1 dan sesuai dengan matapelajaran yang diampu dan bersertifikat profesi guru serta sebagian  mampu menggunakan internet dan media lain.
Pendekatan individual akan pentingnya peningkatan mutu keilmuan oleh guru senior atau kepala sekolah serta dilaksanakan pelatihan penggunaan  internet.

SARANA DAN PRASARANA

Semua kelas belum dilengkapi dengan LCD, dan lab IPA, Lab bahasa, Lab kom tersedia dan memadai.
Harus ada LCD di setiap kelas.
Merencanakan pengadaan LCD

BIAYA

Pemerintah,Komite.
Belum semuanya terkaver dari anggaran yang disediakan pemerintah dan komite
Pengajuan dana.

PROGRAM

Sudah mengikuti program EDS sehingga sudah ada RKS dan RKAS.
Baru dibuat dengan model analisis kontek sehingga evaluasi belum bisa dilaksanakan










ASPEK
PELUANG
TANTANGAN
KESIMPULAN

KOMITE SEKOLAH



Anggota komite terdiri dari berbagai profesi dan disiplin ilmu yang heterogen



Mendukung dalam menyediakan sebagian fasilitas pembelajaran



Memanfaatkan kemampuan anggota komite semaksimal mungkin

DEWAN PENDIDIKAN



Dukungan dewan pendidikan dalam proses pengembangan dan pelaksanaan KBM



Proses pengembangan belum berjalan optimal



Mengoptimalkan program pengembangan dan pelaksanaan KBM

DINAS PENDIDIKAN



Dukungan dinas pendidikan kabupaten dan provinsi secara tertulis



Program belum berjalan optimal .



Mengoptimalkan program pengembangan dan pelaksanaan KBM

ASOSIASI PROFESI





Dukungan asosiasi profesi (MGMP dan MKKS) dalam proses pengembangan dan pelaksanaan KBM





Progam MGMP dan MKKS belum berjalan lancar





Revitalisasi MGMP dan MKKS

SUMBER DAYA ALAM


Lokasi sekolah berada  bising karena menghadap ke  jalan raya propins,i  jauh pencemaran udara dan air.


Melestarikan dan menjaga dari kebisingan dan pencemaran oleh udara dan air.


Diadakan kerja bakti tiap jumat pagi dan penanaman pohon.

SOSIAL BUDAYA




Mayoritas masyarakat muslim dan berbudaya, serta menjunjung tinggi kerukunan dan kebersamaan




Mulai terkikisnya nilai budaya gotong royong dalam masyarakat dan lebih mengutamakan sifat individual




Meningkatkan secara rutin kegiatan jumat bersih dan bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah